OmiAi - Chapter 91 Bahasa Indonesia


 

Bab 91

Hari berikutnya.

Yuzuru, Soichiro, dan Hijiri sedang makan di restoran keluarga.

Tentu saja… itu adalah traktiran dari Hijiri.

Dan ketika ketiga pria ini berkumpul, … ada satu hal yang selalu mereka lakukan.

Ya, pembicaraan yang tidak senonoh.

“Akhir-akhir ini aku berpikir betapa indahnya pantat.”

Yuzuru berkata sambil menyesap minuman anggurnya dari gelas.

Wajahnya agak merah.

"Yah, pantat pada dasarnya adalah daya tarik seks terbesar bagi para hominid."
[TN : Hominid : spesies primata]

Soichiro berkata dengan suara tenang.

Yuzuru mengangguk berlebihan setuju dengan temannya.

"Aku benar, kan? Nah, payudara juga bagus. Tapi aku pikir pantat adalah sesuatu yang asli ... "

"Tapi tidak ada alasan rasional mengapa yang palsu tidak bisa mengalahkan yang asli."

Soichiro menuangkan jus anggur di botol ke dalam gelasnya sendiri sambil mengatakan itu.

Lalu dia berkata pada Yuzuru dengan wajah serius.

“Kita adalah hominid, tapi kita juga manusia. Perbedaan antara hominid dan manusia adalah ... di dada. Kalau begitu, bukankah kita seharusnya mencintai payudara?”

Sambil menyodok kerang, Hijiri berkata sambil menghela nafas pada Yuzuru dan Soichiro.

"Kalian hanya tidak mengerti ..."

Yuzuru dan Soichiro menatap Hijiri.

“Itu adalah kaki. Kaki yang ramping lebih artistik dari sekedar payudara besar dan pantat.”

Payudara dan pantat mungkin bersifat seksual.

Tapi ada erotisme artistik pada kaki yang melampaui itu, bantahnya.

“Yah.. pada akhirnya semuanya sama, kan?”

“Sepertinya begitu.”

“Tidak hanya semuanya, ini masalah keseimbangan, dan derajat.”

Pada akhirnya, mereka menyimpulkan kalau setiap orang memiliki selara yang berbeda.

Kemudian topik beralih ke hobi.

“Yuzuru, apa yang biasanya kau tonton?”

"Apa maksudmu?"

"Genre, aku bertanya genre kesukaanmu."

“Ah… Genre ya.”

Yuzuru berpikir sejenak sebelum menjawab.

"Yah, sesuatu yang normal."

"NTR?"

“Bukannya itu tidak normal?”

"Tapi sepertinya itu genre yang paling populer."

“Itu tidak mungkin.”

Dia tidak tahu apakah itu yang paling populer atau tidak, tapi setidaknya Yuzuru tidak memiliki selera seperti itu.

Namun, Yuzuru menyayangkan kalau "normal" bukanlah jawaban yang bagus.

“Kalau dipikir-pikir, aku telah melihat banyak … alat pijat akhir-akhir ini.”

"Oh, maksudmu seperti aliran limfatik?"

[EN: Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa (bukan limpa) berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya.]

“Ya, benar. Sesuatu semacam itu.”

Sambil mengatakan itu... Yuzuru mengingat "pijatan" dengan Arisa beberapa waktu lalu.

Tentu saja, Yuzuru tidak melakukan apapun untuk mengatur aliran limfatik Arisa, tapi itu menyenangkan dalam banyak hal…

"Jadi sambil menanyakan itu, apa yang kau coba baru-baru ini?"

“Aku mencoba VR baru-baru ini.”

“Aku belum pernah mencobanya. Apa itu menyenangkan?"

“Itu benar-benar seperti nyata.”

"Apa ada rasa realitas di dalamnya?"

“Cobalah dan kalian akan mengerti.”

Ketika Hijiri mengatakan itu, itu membuat Yuzuru ingin mencobanya. 

Namun, dia tidak punya waktu untuk membeli hal-hal sepele seperti itu sekarang, karena dia harus menabung untuk membeli hadiah untuk Arisa.

“Bagaimana denganmu, Soichiro?”

“Yuri.”

"Kau tidak goyang sama sekali, bukan...?"

Soichiro langsung menjawab pertanyaan Hijiri.

Yuzuru menertawakan “hobi”-nya seperti biasa.

“Kau tidak bisa ya kalau bukan Yuri.”

"Apa pun dengan yuri di dalamnya tidak masalah denganmu, kan?"

"Jika ada seorang pria yang terlibat, maka itu bukan seleraku".

"Oh ayolah, itu membuat malu sampai akhir generasi ..."

“Soichiro adalah yang terakhir dari generasi.”

Selain itu, "akhir generasi" tidak mengacu pada keturunan, tetapi kehidupan berikutnya. Dan "malu sampai akhir generasi" berarti malu sampai kehidupan berikutnya.

[TN : Pada tahu kan kepercayaan orang Jepang kalau mati reinkarnasi.]

Tentu saja, mereka bertiga tahu itu.

“Ngomong-ngomong, apa kau akan menjadi menantu Tachibana?”

Tiba-tiba, Yuzuru bertanya pada Soichiro tentang informasi yang dia dengar.

Dia telah mendengar tentang hal itu melalui ayahnya.

"Itulah yang akan terjadi jika semuanya berjalan dengan baik."

“Maka jabatan kepala keluarga Satake…”

"Aku akan melepasnya."

Tachibana dan Satake tidak memiliki hubungan yang buruk.

Namun, Satake tidak mau menjadi bagian dari Tachibana.

Pria yang akan menjadi menantu Tachibana tidak mungkin menjadi kepala keluarga Satake, dan wajar saja jika Soichiro harus melepas posisi penerus berikutnya.

“Yah, aku punya banyak saudara, tidak seperti Tachibana. Jadi, tidak harus aku. Aku kira aku harus melepasnya. ”

Soichiro berkata dan berdiri, "Aku akan pergi ke kamar kecil."

Setelah dia meninggalkan meja, Hijiri bertanya pada Yuzuru.

“…Aku tidak tahu banyak tentang hubungan mereka sepertimu, tapi…”

"Ada apa?"

"Aku sudah lama bertanya-tanya apa Tachibana dan Uenishi benar-benar memiliki 'sesuatu'."

"Yah, mereka sudah menjadi 'teman baik' untuk waktu yang lama."

Yuzuru menjawab dengan samar sambil meminum anggur.

Sebagai tanggapan, Hijiri mengangguk, “Begitu”.

“Dengan kata lain, pria itu… menyerahkan jabatan kepala keluarga Satake karena mereka bertiga bisa bahagia bersama?”

"Aku rasa begitu."

"Dia pria yang sangat dicintai ..."

Satake adalah pemilik tanah utama di bagian timur Jepang, terutama di wilayah Kanto, dan juga memiliki koneksi luas dalam perusahaan perakitan lokal dan teknik sipil.

Jabatan kepala keluarga berikutnya tidak akan menjadi sesuatu yang bisa dibuang begitu saja.

Dan…

“Aku sudah diberitahu oleh Tenka, tapi apa dia yang akan memberikan 'bibit' untuk Uenishi? Tapi Uenishi ada di Kyoto, dan Tachibana ada di Tokyo. Apa yang akan dia lakukan?”

“Yah, bukankah itu hanya … pernikahan dua lokasi? Dia hanya bisa melakukannya secara bolak-balik.”

Itu akan menjadi kehidupan bolak-balik secara teratur antara dua rumah.

Tentu saja, Ayaka dan Chiharu adalah “teman baik”, jadi tidak jarang mereka tidur di rumah satu sama lain.

“… Pria yang malang, dia tidak akan pernah memiliki rumah khusus untuk pulang.”

Kata-kata Hijiri mengandung simpati dan, bagaimanapun, rasa hormat terhadap pria yang meninggalkan rumahnya demi wanita yang dicintainya.

"Aku rasa begitu."

Saat Yuzuru setuju dengan Hijiri…

“Yah, sejujurnya, Tachibana dan Uenishi punya lebih banyak uang daripada Satake.”

"Lagipula, kau memang seorang sampah, bukan?"

Hijiri berkata pada Soichiro, yang baru saja kembali dari kamar mandi.

“Itu hal pertama yang kau katakan pada sahabatmu tepat ketika dia kembali dari kamar mandi? …Bukankah itu omong kosong yang harus dikatakan di sana?”

“Ini bukan lelucon. Apa-apaan dengan rutinitas BAB-mu, kau tidak bisa menahannya sebentar? Memangnya kau bocah SD? ”

“Lelucon kotor membuat minumanku.., Uhuk!… membuat jusku terasa tidak enak, jadi hentikan.”

"Kau tidak bisa ... tidak, kau tidak boleh makan sambil membicarakan hal-hal kotor ..."

Yuzuru dan Soichiro mengeluh pada Hijiri.


Translator: Exxod

Editor: Janaka

10 Comments

Previous Post Next Post

Post Ads 1

Post Ads 2