OmiAi - Chapter 100 Bahasa Indonesia


 

Bab 100

"Tidak…"

Saat dia berusaha keras dengan kata-katanya, tatapan keluarganya menusuk Arisa.

Arisa meringkuk tanpa sadar, ketakutan, tapi…

(Yuzuru-san…!)

Dia dengan erat meremas cincin tunangannya.

Dia menegaskan kalau cinta Yuzuru untuknya adalah hal yang nyata.

"Tidak…? Itu benar, kan, Arisa? Kau tidak ingin menikah…”

“Bukan itu maksudku.”

Arisa menyela kata-kata Daisho.

Kemudian dengan suara yang jelas, Arisa berkata.

“Aku tidak ingin membatalkan pertunanganku dengan Yuzuru-san!!”

Masing-masing dari mereka memiliki reaksi yang berbeda terhadap kata-kata Arisa.

Ekspresi Emi berubah kesal, Mei menunjukkan senyum kecil, mata Naoki melebar karena terkejut, dan Daisho…

“A-Arisa? Apa yang sedang kau bicarakan? …Tidak perlu bagimu untuk memaksakan diri…”

"Diam! … Seorang pengamat tidak perlu ikut campur.”

"P-Pengamat ..."

Mengabaikan Daisho, yang tersentak dengan ledakan Arisa yang tak terduga, Arisa menoleh ke Naoki.

Sementara mata hijau gioknya basah, Arisa berkata kepada Naoki dengan nada yang kuat.

“Aku ingin menikah dengan Yuzuru-san. …Bahkan jika kamu mengatakan tidak, aku pasti akan menikah dengan Yuzuru-san!!”

Menahan rasa takutnya, Arisa dengan jelas mengungkapkan perasaannya pada Naoki.

Dia takut untuk mengungkapkan pikirannya kepada Naoki.

Tapi lebih dari itu…, Dia takut merusak hubungannya dengan Yuzuru.

"Bahkan setelah sekian lama, gadis ini masih saja egois!"

Emi mendekati Arisa, suaranya bergetar karena marah.

Di sisi lain, Arisa ...memelototi Emi dengan mata berkaca-kaca.

Emi berhenti tepat saat dia melihat pembangkangan tak terduga Arisa. 

Itu karena Arisa biasanya akan dengan diam memalingkan wajahnya dan membiarkan dirinya menjadi sasaran "disiplinnya".

“G-Gadis ini…tatapan mata itu…”

"Berhenti."

Kemudian, mungkin sadar, Naoki buru-buru menghentikan Emi.

Dia meraih lengan Emi dengan kuat dengan tangannya.

Lalu dia memelototi Emi.

“Sudah kuberitahu berkali-kali untuk tidak memukul Arisa. …Apa kau tidak mengerti?”

"... Tidak, aku minta maaf."

“Katakan itu pada Arisa.”

Ekspresi Emi berubah menjadi tidak senang karena kata-kata Naoki.

Namun, dia tidak bisa membantah kata-kata suaminya dan berbalik menghadap Arisa.

“…Aku kehilangan kesabaran. Maafkan aku."

“…Tidak, tidak masalah.”

Arisa menepis permintaan maaf, yang benar-benar tanpa perasaan.

Dia tidak punya waktu untuk berurusan dengan Emi sekarang.

“Naoki-san… Aku menyukai Yuzuru-san. Aku mencintainya. Dari lubuk hatiku, aku ingin menikah dengannya.”

Kemudian Arisa menunjukkan tangan kirinya. 

Cincin tunangan di jari manisnya bersinar.

Mata Naoki melebar lagi, mungkin karena terkejut.

Naoki bukan satu-satunya.

Emi juga menahan mulutnya.

Dan Daisho... menegang seperti batu karena shock.

“Yuzuru-san memberikan ini padaku hari ini. Dia mengusulkan padaku untuk meresmikan pertunangan kami. Dan aku … menerimanya.”

Pipi Arisa sedikit memerah saat dia mengatakan itu.

Mulutnya mengendur dan dia hampir menyeringai… Tapi ini bukan waktunya untuk bergembira.

“Tentu saja… Aku tidak ingin dijodohkan saat itu. Faktanya memang begitu. …Aku tidak bisa menolak, jadi dengan enggan aku menjalaninya. Seperti itulah pertunanganku dengan Yuzuru-san pada awalnya. Tapi sekarang  berbeda. Saat aku bersamanya… Aku jadi tertarik padanya dan jatuh cinta padanya. Aku ingin menikah dengan Yuzuru-san… Kumohon… Tolong izinkan aku dan Yuzuru-san untuk menikah.”

Kemudian Arisa membungkuk dalam-dalam pada Naoki.

Naoki … terdiam.

Bagaimana jika dia mengatakan tidak?

Bagaimana jika dia marah?

Kecemasan yang tak terbayangkan melanda Arisa.

Jantungnya berdegup kencang hingga dia pikir itu akan meledak.

“… Sudah lama, ya?”

Arisa mendongak.

Naoki memiliki ...ekspresi yang sangat tenang di wajahnya, berkebalikan dengan imajinasi Arisa.

Entah bagaimana, dia tampak bahagia.

“Eh, ada apa…”

“Tidak, maafkan aku… aku hanya sedikit terkejut karena sudah lama sekali kau tidak menyuarakan pikiranmu dengan begitu jelas.”

Kata Naoki, lalu ... Perlahan membungkukkan punggungnya.

Pada awalnya, Arisa tidak mengerti apa yang dilakukan Naoki.

Dan, Naoki… menundukkan kepalanya pada Arisa.

"Maafkan aku. Aku tidak menyadari kalau aku memaksamu menjalani perjodohan. ”

“Eh, ya!? U-um… T-Tolong, hentikan… T-Tolong angkat kepalamu!”

Arisa bingung dengan sikap Naoki yang benar-benar berbeda daripada biasanya.

Arisa berpikir, Naoki adalah... seorang ayah yang bermartabat dengan kekuasaan mutlak di rumah, dalam hal baik maupun buruk.

“Seharusnya aku lebih banyak bicara denganmu. Aku bodoh. Tolong maafkan aku."

“A-Aku mengerti… Aku akan memaafkanmu.. Jadi tolong..”

Tolong angkat kepalamu.

Ketika Arisa mengatakan itu, Naoki perlahan mengangkat kepalanya.

“Aku tidak berniat untuk memaksamu menikah. Kalau begitu aku akan menanyakan ini padamu… Kau ingin menikah dengan Yuzuru-kun?”

"Ya."

Arisa menjawab pertanyaan Naoki dengan jelas.

Dia menatap Naoki dengan serius.

Aku mengerti, Naoki mengangguk pelan.

"Baiklah. Lalu… sebagai seorang Ayah, aku akan mendukung cintamu.”

Mendengar kata-kata Naoki, Arisa tanpa sadar tersipu dan mengalihkan pandangannya.

Dia merasa malu sekarang karena dia telah bicara dengan begitu keras tentang cintanya pada Yuzuru.

“Ini tidak seperti… Aku sedang jatuh cinta…”

"Hmm? Apa aku salah…?"

“T-Tidak salah!”

Ketika Naoki memiringkan kepalanya, Arisa berkata dengan keras, wajahnya memerah.

Kemudian, dia dengan jelas mengungkapkan niatnya kepada Naoki.

“Tolong beri tahu keluarga Takasegawa dan Takasegawa-san untuk melanjutkan pertunangan Yuzuru-san denganku secara resmi.”

Naoki mengangguk dengan tegas pada kata-kata Arisa.

Jadi…, Pertunangan Arisa dan Yuzuru secara resmi diakui oleh keluarga Amagi.

“Hmm, jadi kalian benar-benar saling jatuh cinta. Arisa-san, kenapa tidak kamu katakan saja dari awal? … Silahkan menikah dan meledaklah.”

[EN: biasanya kalo ada karakter yang lagi mesra-mesraan bakal ada karakter lain yang bilang sesuatu kayak, "meledak saja kalian."]

“T-Tolong hentikan, Mei-chan! Jangan mengolok-olokku!”


Translator: Exxod

Editor: Janaka

13 Comments

  1. PENGAMAT TIDAK PERLU IKUT CAMPUR,puas banget bacanya🤤🤤

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Sudah gw duga, bapaknya itu orangnya baik, cuman rada canggung aja pembawaannya.. Emaknya ama si Daishit noh yang nyebelin.. kalo adeknya yang masih SD mah masih polos, belum ngerti apa2

    ReplyDelete
  4. Si Mei kayaknya emang sengaja bilang oke untuk jadi pengganti buat bikin Arisa tambah berani

    ReplyDelete
Previous Post Next Post

Post Ads 1

Post Ads 2