OmiAi - Chapter 154 Bahasa Indonesia


 Bab 154 – Telepon bersama Tunangan


 “Nhh, Yuzuru-san…” 

Setelah ciuman itu, Yuzuru mencoba menjauh … 

Arisa meraih pakaian Yuzuru dengan lembut, dan meremasnya. 

"Ada apa, Arisa?" 

“Um, sedikit lagi…” 

Kata Arisa, menggeliat dan terlihat malu. 

Jika dia memintanya untuk melakukan sesuatu seperti itu, Yuzuru tidak bisa lagi menolak. 

“…Apa kamu mau melakukannya lagi?” 

“…” 

Arisa tidak mengatakan apa-apa dalam menanggapi pertanyaan Yuzuru… 

Namun, dia mengangguk kecil. 

Kemudian dia mendongak dan menutup matanya. 

Yuzuru perlahan mendekatkan bibirnya ke bibir Arisa… 

Puru ~ puru ~ puru ~ puru ~ !! 

"Hyah!" 

“Wah!” 

Nada dering tiba-tiba terdengar. 

Arisa tampak panik dan mengeluarkan ponselnya dari sakunya. 

Di layarnya tertulis, “Tachibana Ayaka”. 

“… Maaf, ada telepon untukku. Apa aku boleh mengangkatnya?” 

"Silakan." 

Arisa menjawab telepon setelah Yuzuru berhenti. 

"Ya, halo. Eh? Tidak… Tidak ada apa-apa. Dengan Yuzuru-san…? T-Tidak mungkin…” 

(Halo, apa ini tidak masalah meneleponmu sekarang? Mungkinkah kau sedang berkencan dengan Yuzurun?)

Halusi seperti itu memenuhi telinga Yuzuru.

Dari reaksi Arisa, sepertinya halusinasi pendengaran Yuzuru tidak terlalu jauh dari kebenarannya. 

"Ya ,ya. Itu rencananya? Eh, tunggu sebentar. Hari itu…” 

Ayaka sepertinya bertanya padanya tentang rencananya. 

Mungkin untuk rencana pergi bermain. 

Kebetulan, Yuzuru tiba-tiba sadar. 

Arisa ada di pangkuannya, sedang menelpon. 

“Ya, hari itu aku tidak masal … Ah” 

Ketika Yuzuru mengelus tengkuk Arisa sebagai percobaan, dia membuat suara kecil. 

Dan terdengar agak seksi. 

"A-Aku… tidak apa-apa, kok. Ya, kami berdua… Nh. D-Dan, d-di mana…? Ah~…” 

Menjadi sedikit geli, Yuzuru mencoba dengan ringan menyodok sisi Arisa dan membelai rambutnya. 

Ketika dia dengan ringan membelai pahanya ... Arisa memelototinya. 

Tapi ketika dia meniup satu telinga, sudut matanya mengendur dengan suara yang terganggu. 

“A-Aku mengerti… Nn~… A-Aku akan datang. Hya~, eh, ah~… Y-Yuzuru-san juga? Y-Ya. A-Aku akan menanyakannya lain kali ketika aku bertemu dengannya..., dia tidak ada di sini. T-Tidak mungkin… Mmh~…” 

Saat dia mengatakan ini, Arisa berbalik dan menatap Yuzuru. 

Wajahnya terlihat marah sekaligus kesal. 

Ketika Yuzuru dengan ringan mengulurkan tangannya… 

Arisa tampak sedikit bingung dan kemudian mengulurkan ponselnya ke Yuzuru. 

"Halo, Ini Takasegawa, tunangan Arisa." 

“Ngomong-ngomong, bisakah kau berhenti melakukan hal-hal seperti yang ada di buku dewasa?”

Kata Ayaka sambil tertawa. 

Yuzuru juga ikut tertawa bersamanya. 

Sementara itu, Arisa menyusut di pangkuan Yuzuru, terlihat malu. 

Dia manis sekali. 

“Yah, Arisa sangat imut… aw…” 

"Ada apa?"

“Tidak, tidak ada apa-apa…” 

Yuzuru mengalihkan pandangannya ke bawah sedikit. 

Dan Arisa mencubit kulit kaki Yuzuru dengan jarinya dan menariknya pelan. 

Itu sangat menyakitkan. 

“Apa kau masih melakukan itu? Yah, biarlah. Aku akan masuk ke topik utama, 'apakah kau ingin pergi ke pantai dan menginap?' itulah yang ingin aku tanyakan. Kau tahu vila kami, ‘kan? Kami akan pergi ke sana.”

“Ah, kita pernah pergi ke sana waktu SMP.” 

"Benar, yang itu."

“Untuk saat ini, Chiharu-chan, Soichiro-kun dan aku akan pergi. Tenka-chan, Ryozenji-kun sedang berbicara dengan Chiharu-chan dan Soichiro-kun sekarang…”

"Sepertinya dia akan pergi."

"Katanya dia akan pergi."

“Dia bilang dia akan datang.”

Suara Chiharu dan Soichiro bisa terdengar dari latar belakang. 

Dari alur percakapan, sepertinya hanya Yuzuru yang belum mengumumkan keikutsertaannya sejauh ini. 

"Tanggal berapa?" 

Yuzuru bertanya, dan Ayaka langsung menjawab. 

Untungnya, tanggalnya tidak masalah. 

Pertama-tama, satu-satunya perhatian Yuzuru adalah pekerjaan paruh waktunya… 

Dia mencoba mencocokkan shiftnya dengan Arisa sebanyak mungkin. Jadi ketika dia bebas, dia juga bebas. 

Ketika dia memberi tahu Ayaka… 

“Kalau begitu, aku akan menghitungmu juga. Semua kebutuhan dasar kita akan tersedia di sana… Ah~”

"Ada apa?" 

“T-Tidak ada. U-Um... B-Benar, baju renang. Kau akan membutuhkan baju renang...Ah~ , dan juga film untuk ditonton bersama semua orang dan, h-hal-hal seperti itu dapat dibawa oleh s-setiap orang dan berbagi nanti, atau begitulah yang kupikirkan... Mmh~!”

Sesekali terdengar suara menggoda. 

Pada saat yang sama, suara tawa kecil dari seorang pria dan seorang wanita di latar belakang juga bisa terdengar. 

“P-Pokoknya, nanti akan kuhubungi lagi! S-Sampai jumpa!”

Dia menutup telepon dengan agak paksa. 

“…Apa kamu sudah selesai dengan telponnya?” 

Arisa bertanya pada Yuzuru, memainkan rambutnya dengan sedikit malu. 

Yuzuru mengangguk. 

“Ya, sudah selesai. Ngomong-ngomong…" 

"Ya?" 

“Mau melanjutkan?” 

Ketika Yuzuru menanyakan itu… 

"U-Untuk hari ini... Ini sudah cukup." 

Dia ditolak. 

Yuzuru menurunkan bahunya. 

"Ngomong-ngomong, tidak apa-apa jika tidak hari ini?" 

"I-Itu tergantung pada saat itu ..." 


Translator: Exxod

Editor: Janaka

9 Comments

Previous Post Next Post

Post Ads 1

Post Ads 2